berguguran di depan mataku
layaknya sedang hujan bunga
kupungut satu dari sekian jumlahnya
tubuh yang layu, kering
mungkin inikah gambaran bagian dari takdir
dalam bahasa kediamannya
mungkin ia tak ingin layu dan berguguran
mengantarkan kepasarahan pada angin
hilang yang menghilangkannya
jika takdir menyuratkan
ia tak kebali pada fungsinya
terukir bekas tangkai-tangkai kering
yang rapuh ditinggalkannya
disitu terlihat sejarah pengabdian hidupnya
tinggal hikmah dan kenanganlah di kemudian hari
21 Oktober 2010
20101021
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mahadewi Kecil. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar