20110217

Menanti

seperti ada ruang
perasaan begini selalu muncul setiap saat
terlebih disaat yang paling sepi
tertawa aku merasa dalam kepura-puraan
hingga kini, aku semakin terbenam dan merinduimu matahari
melawan malam, ku nantikan lagi siang yang telah hilang

puisi pendek, obat rinduku

Semarang,
23.02 
17 Februari 2011
 

20110214

Mencoba Memaknai

jangan kau dengar saat aku bersenandung
yang kerap mengukur dalamnya sepi
penawar bagi penyakit sukar tidurku
aku akan mendapat makna duri
ketika aku pernah tertusuk
sungguh teramat sepi jantungku
menahan segala yang ada
payah membangun daya pertahanan
tangan sunyi mencengkram kuat
ngilunya hati semakin menjadi
aku berusaha setengah mati tersenyum
namun apalah daya
panjangnya waktu mematahkannya
dari tubuh dan mata menetaskan pecahan garam
aku merasakannya
aku sadar
aku sedang berusaha

...aku berjuang bukan untuk perang melawan penjahat perang, tapi penjahat diriku sendiri yang selalu menjelma saat-saat yang tak pernah aku inginkan, aku akan menafikannya dari tubuhku, yang menggerogoti nuraniku, ya Allah aku berlindung pada-Mu...

20110211

Dalamnya Sepi

kesunyian amat terasa kembali malam ini
segelas kopi cukup menenangkan dan menghangatkan
aku terjaga dalam sepiku sendiri 
rasa yang melanda dan menyerangku bukanlah rasa kantuk
sunyi telah mewarnai lukisan jiwaku

waktu kini mulai disapu malam
denting-denting fajar datang menjelang
rasa jiwa telah menjadi makam
sepi melenggang, tak tau rupa dan warnanya
hening menjadi samudra di dalam jiwa
untuk berkaca pada dunia
oh....dunia ini fana

perangkap kemunafikan segala rasa, yang berhenti dalam setiap ruang
menggali ingatan dan memutar memori lalu
aku menepikan diri, ku paksakan itu
mencari celah di relung jiwaku
sepiku dalam sepi, tenggelam  bersama kelamnya hati



oh jiwaku...dimanakah aku kini, kau bawa aku melintasi tempat yang tinggi, Oh tubuhku ...mengapakah engkau kini, masih membisu tak kunjung bicara padaku, (Hitam, Padi)


Jumat, Kamar kos 11 Februari 2011

20110208

Aku Kamu adalah Kita

                                                                                    Dok. di taman
Di bawah pohon besar antara bunga-bunga kita duduk menikmati udara yang cukup dingin, waktu yang sama terus menyapa kita, tapi mungkinkah kita terlalu tuli atau terlalu bebal membaca tanda-tanda kita saat berbagi rasa, tentang semua macam problema.


aku sangat menikmati ini bersama kalian, kalian adalah bagian hal-hal terindah dari perjalanan ini, di taman kampus kita selalu luangkan waktu dan berkumpul, disini tempat favorit setelah selesai kuliah, kita menamakannya stomata. Meneduhkan rasa setelah suntuk kegiatan atau sekedar santai bersama kalian, ngobrol atau download artis-artis favorit, lagu-lagu manca atau indo, facebookan bareng, mengikis kesedihan hilangkan penat, di taman yang ada kolam kecilnya yang sengaja didesign sederhana dan indah ini. Hangatnya matahari sedikit terasa, meski hanya mengintip di balik mega. Di antara pohon-pohon besar ini kita terlindung, aku mulai menaburkan sajak di tempat dudukku, Merahhati selalu setia menemani dan melengkapi keseharianku, saat sendiri ataupun bersama kalian. Sesekali melintas merpati yang tak pernah terkurung, terbang bebas melayang-layang, salah satu dari kita berempat memulai berbicara perihal keinginan terbang jauh bebas di angkasa, dapat melihat atap rumah masing-masing yang sudah 2 tahun ditinggalkan, hanya saat liburan saja kita kembali pulang. lalu kita akan ceritakan kelak pada anak-anak tentang bau embun di taman ini, wangi bunga, kelak akan mengajari anak-anak mengerti hijau rumput dan warna bunga dan suara. hahahhaha...kalian menggelikan dan sangat lucu selalu saja ada yang terasa luar biasa bersama kalian[.]


*perbedaan membuat kita saling melengkapi dan menghargai. Terima kasih untuk teman-teman semua.
*terima kasih untuk teman-teman pembaca, salam damai...


Taman Baca kampus Biologi, Undip.
Senin, 08 Februari 2011



Untuk Hari Ini


Hari kemarin sudah lewat, sudah saatnya untuk melepaskan hari kemarin, sudah lepaskan saja dan cukupkan kemudian kembali untuk hari ini dan diniati. Lalu bagaimana dengan esok, sudahlah biarkan saja dulu, hari ini adalah hari ini yang sudah tiba. Kita tahu bumi ini berotasi ada siang dan malam kita tetap disini, untuk mengerjakan lebih banyak hal lain untuk hari ini dan melepaskan ketakutan akan esok hari, melakukan segala sesuatunya dengan lebih baik. Kenapa? karena esok akan lain cerita dengan kesempatan kali ini, hiduplah hari ini dengan apa adanya, dan sederhana. Tidak perlu menerka yang jauh dari sepengetahuan kita, biar kita tidak merasa bingung menghadapi situsi, kita akan tahu posisi kita sendiri saat ada kesulitan maupun situasi biasa yang menghampiri, hari ini hikmah dari hari kemarin, esok bagian dari rencana hari ini, namun pikiran rumit yang sedang berkutat di kepala sering menjadikan hati ricuh, saatnya untuk menyelaraskan biar seimbang, dapat menjalani hari-hari dengan penuh rasa optimis, dan rasa menghargai. Biar pikiran dan hati juga tidak jalan sendiri-sendiri, tentunya kita akan merasa senang dengan keadaan yang begini, tidak pula lepas dari rasa syukur akan apa adanya hari ini, biar kekhawatiran tidak membayang-bayangi serahkan usaha hari ini pada-Nya.


*hehehe semoga kita berhasil teman, kita berusaha sebaik mungkin untuk hari ini, optimis!!!!



20110204

Your Love Save My Life


....pesonamu menawanku cinta, aku hanya sekedar menuliskan tentang apa yang selalu aku rasakan, menuliskannya membuatku lega, karena aku tak harus memberitahumu. Seandainya aku memberitahu, yang harus kamu tahu aku hanya ingin kamu baik-baik saja, meski dimanapun kamu berada biar kamu tenang. Jangan khawatir aku sangat memahami, kamu tahu aku bisa melewatkan hari-hariku disini dengan baik, kamu jangan merisaukan perasaanku, karena aku punya cara untuk mengisi kesepianku, kamu tidak harus disini untuk menenangkanku, kamu tidak harus datang karena aku mengerti, kamu tidak perlu cemas karena aku selalu berdoa. dimana pun kamu adanya sekarang, jangan pikirkan aku, agar kamu lebih baik. aku ingin kamu selalu tersenyum disana, karena itu sudah menyenangkan aku sampai Tuhan memberikan jalan dan mempertemukan kita lagi. Tenanglah karena your love save my life, bukankah itu cukup membuat kita bahagia, dimana pun kita berada sekarang atau nanti, seperti halnya bunga dan matahari tidak berdampingan namun cintanya selalu menemani, semua itu tak terlepas dari kuasa Tuhan...
#semoga sehat selalu.....aminnnn
 
*catatan pendek

20110203

Huruf Malam


aku sudah mulai mengenali kesunyian ini
aku angkat penaku, untuk memulai membakar huruf-huruf
menjadikannya matang untuk menyusun kata-kata
setiap jaraknya akan memiliki ruang untuk hal baru
yang sebelumnya masih tersembunyi, di saat sunyi yang lain
aku menyusunnya dengan hati tenang, penuh damai
bersahabat dengan sunyi, senantiasa mendekatkanku dengan renungan
sebelum penatku datang terlebih dahulu
untuk mengeluh, dan lelah bahkan mendekati asa
biar aku selesaikan dengan tekad, namun bukan untuk mengakhirinya
karena setiap huruf yang pernah aku tuliskan
mengalirkan hal-hal yang akan aku lakukan
aku tidak pernah menjelaskan dari setiap hurufnya
namun inikah sesuatu yang tersembunyi, menjadikan aku berarti
meski ditengah sunyi
lalu mengasah huruf bermaknakan harapan

...kesunyian bukanlah akhir dari sebuah cerita, meski kadang sepinya menyakitkan namun heningnya mendamaikan bahkan dengan adanya sunyi lebih banyak yang aku rasakan, melewatkan sesuatu untuk diingat kembali dan selalu untuk ingin lebih baik...

"Tegaskan diriku untuk melewatkan hari, dengan keyakinan hati aku miliki, biar aku ikhlaskan peluhku basahi jiwaku, sirami hatiku, aku akan tetap terus melangkah,(Menerobos Gelap, Padi)"

20110201

Februari Kembali


pesan matahari pada bunga
jangan gelisah, sambut datangnya hari dengan syukurmu
hari selalu ada yang membasuh
embun meneteskan riwayat
dari mana asal mulanya
untuk menyegarkan putik-putikmu
sepoi angin mengusik ujung-ujung kelopakmu
apa tahu dari mana datangnya
sebab setiap rintihan yang mengundang
tak semestinya bertanya Tuhan ada dimana
taruh keyakinan
dari daunmu yang sudah guguran
rantingmu yang sudah rapuh
bahkan bungamu, yang indah akan mengering
wangimu tak lagi tercium
jangan khawatir, jadilah bunga yang semestinya hari ini


...puisi ini kutuliskan saat selesai kuliah, dan berkumpul bareng teman-teman pada hari pertama bulan Februari 2011 di taman baca kampus biologi Undip, sekarang masih bisa saling mengisi canda dan tawa, entah kita tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini....
"Kita terlahir bagai selembar kertas putih, tinggal ku tulis dengan tinta pesan damai dan terwujud harmoni"(Padi)
Mahadewi Kecil. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Copyright 2010© Mahadewi Kecil Designed by Cha'unk El Fakir