Seorang perempuan tak bersayap adalah seorang perempuan yang begitu kuat dalam pendirian, memiliki kekurangan dalam dirinya namun ia selalu menyadari atas kekurangannya dan ia selalu merasa bersyukur. Dengan semua masalah yang pernah ia hadapi, saat bagaimana ia menghadapi rasa sakit yang menerkamnya begitu menyadarkan ia tentang ketakberdayaan yang harus tetap survive dengan hidupnya, perempuan tak bersayap bukan siapa-siapa yang mampu untuk mengubah takdir hidupnya. Penderitaan telah menjadi bagian dari perjalanannya untuk menggapai sebuah istana kebahagiaan yang ia bangun dengan tetesan air mata dan getir perjuangan, namun demikian ia sadar masih jauh untuk digapai dengan tangannya dan masih terlalu jauh pula harapan yang ia punya. Asa membayangi tiap langkahnya, yang membuat gontai dan tertatih untuk mencapai tujuan, sesak dadanya meratapi kepiluan yang hadir dalam hidupnya, walaupun demikian senyum perempuan tak bersayap adalah pelipur lara hatinya saat masih bisa diberikan untuk orang yang dicintainya, ia selalu mengingat sebuah nasihat yang pernah ia baca dari buku “jangan berhenti dan jangan berkata tidak, jika kamu masih mau mencoba”....tangisnya makin tak bisa disembunyikan, lehernya seperti tercekik tangan kuat sekali, begitu sulit berjuang melonggarkan tenggorokannya coba tegar namun perjuangan itu berujung air mata juga. Begitu remuk hatinya, ia tak merasa dirinya lemah tapi ia juga tak bisa mengakui hatinya telalu kuat untuk menerima semua yang terjadi dalam hidupnya, tapi apapun ia mampu hadapi dengan semestinya, bisa menerima semua sebagai pelajaran hidup yang harus ia jalani dan bukan alasan untuk berhenti dan menyerahkan pada nasib hidupnya begitu saja, karena ia selalu merindukan kebahagiaan yang pasti masih bisa ia raih, walaupun dalam kurun waktu yang lama ataupun sesegeranya ia dapat, karena ia tak pernah mengetahuinya. Perempuan tak bersayap berharap selalu berusaha dengan baik pada setiap hal yang dapat ia lakukan untuk orang disekitarnya, untuk orang-orang yang disayanginya, dan untuk orang yang dicintainya, walaupun semua belum dirasa sempurna dalam usahanya, tapi perempuan tak bersayap selalu mempunyai rasa untuk mengakui pada dirinya sendiri akan kekurangan dalam melakukannya, tapi itulah usahanya agar bermanfaat untuk orang lain. Perempuan tak bersayap merasa yakin air mata yang kadang mengiringi kesendiriannya, yang mengiris hatinya saat meresapi relung-relung kosong, ia juga perlu menyadari semua itu adalah bentuk liku-liku kehidupannya yang masih tetap harus berjalan, ketegarannya yang akan membimbingnya ke jalan kebahagiaan yang ia impikan. Perempuan tak bersayap terkadang merasa rapuh dan tak kuat untuk melewati ini semua sendirian, namun ia merasa tak fair jika hanya tinggal diam saja, meski sadar dengan keadaan dirinya apalagi jika air matanya keluar sia-sia. Walau bagaimanapun keadaannya, ia tak ingin semakin rapuh, bahkan membiarkan dirinya sempat terjatuh meski sudah usaha membangun pertahanan, ia tak mau menjatuhkan pengharapan yang lainnya. Hidup ini penuh kesinambungan dan terus berlanjut, jika ia sudah tidak bisa berlari tapi ia masih bisa untuk melangkah bahkan dengan merangkak sekalipun akan ia lakukan walau dengan pelan tapi akan menjemput kepastian dengan daya dan upaya yang sepantasnya masih bisa ia lakukan. Masih ada banyak cara yang bisa ia lakukan, masih ada hal terbaik yang mesti bisa untuk menuntunnya kedepan, sederhananya jalan yang ia tempuh ataupun rumitnya ia kan berusaha demi kebahagiaannya, juga orang-orang yang ia sayangi. Begitu banyaknya mimpi-mimpi yang ia banggakan, pandangannya yang jauh menerawang dan menuju imajinasi penuh keindahan, bahwasanya ia memang menginginkan kebahagiaan yang nyata dan bukan kebahagiaan diatas kepalsuan, dimana tempatnya yah hanya pada Allah SWT. tempatnya meminta. PadaNYA ia selalu memohon atas harapan dalam hidupnya dan mimpi yang selalu ia damba, mengikuti arus waktu yang membawanya pada kedewasaan dalam pemikiran-pemikiran yang membuat hatinya resah, gelisah, sebagai mana layaknya manusia merindukan masa depan yang cemerlang, seseorang yang juga punya hati dan perasaan, dimana ia akan menemukan sayapnya, siapa yang akan memberikan sayap padanya kemana harusnya ia mencari untuk kedamaian hatinya yang mengerti tentang indahnya cinta dan kasih sayang yang menemani dalam perjalanannya ketika ia tersesat tak tahu arah untuk membangun istananya.
-Mahadewi Kecil
Cerita ini hanya fiktif belaka...
Terima kasih sudah bersedia membaca, silakan tinggalkan komentar..
0 komentar:
Posting Komentar