hampir setiap waktu
aku menyukai terpaan lembut hujan di jendela kamarku
pada sore hari, malam hari bahkan pagi hari
bersama angin menderu di luar sana
di halaman, di jalanan yang beberapa minggu ini
butiran-butiran air hujan
menggenangi cekungan-cekungan tanah
butir tetesnya mengaliri tiap celah
membasahi semua yang ada
dari sekian waktu berharap dapat temukan limpahan kisah
pada setiap hari yang dijalani
kini sudah di ujung Januari yang basah
akan bergeser menjadi Februari
betapa aku merasakan waktu tak pernah berhenti
berjalan setiap detiknya bersama mimpi
nada-nada hujan tidaklah sama dari hari yang lalu dengan hari ini
pun esok yang segera tiba
apa yang mesti dicari dari persamaannya itu?
selain rasa syukur yang mendalam
dan menuju perbaikan diri
Semarang, 30 Januari 2011

0 komentar:
Posting Komentar