20110528

Berkemah

Di tengah-tengah hutan
Di bawah langit biru
Tenda terpancang ditiup sang bayu
Api menjilat-jilat terangi rimba raya
Mebawa kelana dalam impian

Dengarlah-dengarlah...
Sayup-sayup...
Suara nan merdu memecah malam
Jauhlah dari kampung turuti kata hati
                                                                     Guna bhakti pada bunda pertiwi...2x


catatan: aku juga belum tahu sampai saat ini siapa yang menciptakan lagu ini, tapi aku mulai dikenalkan dengan lagu ini oleh seniorku saat aku kelas I SMP pada tahun 2002 ikut Kegiatan Pramuka..

Rumah Kita

Hanya bilik bambu tempat tinggal kita
Tanpa hiasan, tanpa lukisan
Beratap jerami, beralaskan tanah
Namun semua ini punya kita
Memang semua ini punya kita, sendiri

Hanya alang alang pagar rumah kita
Tanya agamir, tanpa melati
Hanya bunga bakung tumbuh di halaman
Namun semua itu milik kita
Memang semua itu milik kita,sendiri
Haruskah kita beranjak ke kota

Yang penuh dengan tanya
Lebih baik disini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah yang kuasa
Semuanya ada disini
Rumah kita

Lebih baik disini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah yang kuasa
Semuanya ada disini
Rumah kita,rumah kita
Lebih baik disini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah yang kuasa
Semuanya ada disini
Rumah kita
Rumah kita
ada di sini

_Indonesian Voice

....lagu yang menginspirasi hmmm tak perlu bertanya-tanya tentang rumah kita sendiri, yang memberi keteduhan, perlindungan bagi kita....

20110526

Silent Please

..hari ini aku merasa tidak ingin ada yang ganggu, aku merasa ingin damai menikmati dengan banyak diam hari ini, lebih tenang, lebih menghindar dari keramaian.
-Semoga Kalian pahami itu, kalau aku hanya sedang tidak suka diganggu...

20110520

Ilmu Dan Pengetahuan

           Orang yang tahu, disebut mempunyai pengetahuan. Orang yang tahu akan dunia dan alam yang mengelilinginya, ia tahu akan manusia lain yang hidup bersama dia, ia tahu akan dirinya, ia tahu akan cenderung yang ada padanya. Kebanyakan pengetahuan ini tercapai olehnya dari pengalaman, ialah persentuhan dengan indranya. Dengan indranya ia kenal hal-hal di dunia sekitarnya: ia akan tahu timbul tenggelam matahari, dengan indranya ia tahu akan rasa sakit dan enak, ia tahu akan musim hujan dan kemarau, pendek kata ia tahu akan hal-hal yang berubah-ubah, bergerak dan bermacam-macam pula. ia tahu akan hukum atau aturan yang tetap, yang umum daripadanya berlaku bagi satu dan semuanya. Misalnya ia tahu benda yang mengembang jika dipanasi menyusut jika didinginkan, ia tahu bahwa benda cair itu dapat menguap kalau kena panas dan sebagainya. Pengetahuan itu, walau tidak sadar dan kerap kali jika tidak dirumuskan dengan kata-kata yang jitu dan tepat, tetapi diakui kebenarannya serta dipergunakan dalam hubungannya dengan hidup sehari-hari. Pengetahuan tersebut dimiliki manusia karena mereka mempergunakan pengalaman yang diolahnya lebih lanjut yang dipikirkan kata orang, tidak semuanya dengan pengalaman dan pikirannya sendiri,  kerapkali juga menggunakan pengalaman dan pikiran orang lain.
          Pengetahuan yang terutama diarahkan kepada keperluan kehidupan sehari-hari itu, merupakan pengetahuan yang seakan-akan untuk tahu belaka. Dengan sadar diusahakan benar untuk mengetahui sebenar-benarnya, diusahakan benar supaya isi pengetahuan itu sesuai dengan hal yang diketahui (obyeknya) itu. Tentu saja tidak selalu persesuaian itu tercapai, jadi ada kekeliruan, tetapi ia tahu akan kekeliruannya itu diusahakan supaya kelirunya itu hilang dan tenaganya dicurahkan supaya tercapai olehnya kebenaran. Dengan demikian pengetahuan ini mengejar dengan sadar kebenaran, tidaklah terutama menghiraukan kegunaannya dalam hidup sehari-hari. Mungkin guna itu akan munul juga, akan tetapi tujuan pertama ialah kebenaran. Tahu itu boleh dikatakan terutama demi tahu belaka, tetapi tahu yang benar, jadi ia mengejar atau menuntut kebenaran atau obyektivitas. Pengetahuan yang sadar menuntut kebenaran yang bermetode dan bersistem disebut "ilmu'. Sebetulnya ilmu sudah terdapat pada tiap-tiap manusia. Boleh dikatakan, bahwa pengetahuan itu jika dibandingkan dengan ilmu , merupakan biji. Kalau biji itu sudah tidak lagi terpendam, melainkan sudah muncul (sadar), berkembang dengan teratur (bermetodos) serta terpelihara baik (bersistem) maka adalah ilmu. ilmu itupun tidak hanya tercapai dengan indra saja melainkan harus juga diolah, bukan juga dari seorang diri melainkan orang bekerja sama untuk mencapai ilmu, (Prof. I.R. Poedjawijatna).

-Buku Pembimbing Ke Arah  Alam Filsafat

Mengerti

Mengerti atau lebih baik ingin  mengerti  itu memang menjadi sifat manusia. Entah binatang dapat atau ingin mengerti, bukanlah sekarang ini soal dan pengalaman kita. yang terang: manusia sungguh-sungguh ingin dan berusaha mengerti, maka puaslah ia. Dari kecil, jika ia sudah mulai dapat bercakap-cakap, dapat memaparkan isi kalbunya dengan kata, maka segeralah timbul daripadanya bermacam-macam pertanyaan: mengapa begitu, mengapa begini, apa itu dan apa ini. Makin jauh jalan pikirannya, makin banyak yang ditanyakan, makin pandai, makin banyak pula usahanya untuk mengerti. Kepuasan orang besarlah, jika ia mencapai alasan atau dasar, sebab atau keterangan yang sedalam-dalamnya, sehingga ia boleh dikatakan mengerti hal yang diketahui itu sebenar-benarnya, sedalam-dalamnya: ia mencakup keseluruhan hal yang diketahui itu dengan sepenuhnya dan tak perlu lagilah bertanya,(Prof.I.R. Poedjawijatna)

20110519

Tulisan Rindu

.....rembulan semakin tenggelam
di langit yang kian memburam
adakah rindu ini terbaca olehnya
sebelum rembulan beranjak menyembunyikan diri tanpa pesan
semoga membawa kegelisahan ini pergi sebelum rindu menjadi karam....






-Rinduku yang hanya ku ungkap dalam tulisan....

20110516

Tahukah Keindahan Itu

dari mana awalnya
aku juga tidak tahu
aku merasa aman dalam sunyi kamarku
berdiam kerana pikiranku mulai melayang
untuk meredam khayal yang datang dengan manis saat aku sedang tenang

begitu ku resapi
bunga-bunga telah mekar di musim sunyi
kian indah
yang tidak layu bilamana aku menjaganya


namun bilakah berguguran mahkotanya
terhempas angin bersama daun-daun terbang, jatuh
meninggalkan putik impian
itu keindahan......

daun-daun kering meninggalkan rantingnya
itu keindahan.....
semua yang datang membawa kesenangan, kegembiraan, dan kesedihan
itu juga keindahan...

yang datang membawa kabar
yang pergi kian samar
itu juga keindahan...
bilakah tahu caraku menghayati denyut nadiku malam ini
semua adalah keindahan yang masih tersembunyi

di pangkuan malam
bunga mekar harumkan hati
esok masih bisa menikmati harumnya hari
semoga...
esok bisa melihat matahari walau di balik mega...


*sepi memagut menggelayut, aman sendiri dalam sunyi kamarku, keindahan malam......

Semarang, Senin 16 Mei 2011

_Mahadewi kecil

20110511

Ekspresi Hari Ini


dimana dan bagaimana itu bagian keterbatasanku
mencari dalam ke-tidak-tahu-an-ku

barangkali hari ini
dengan sebisanya dan apa adanya itu cukup membuatku nyaman
menjalani aktivitas sebiasanya

sekarang adanya, itu karena setelah mimpi semalam
tidak....
tidak hanya itu,
aku juga punya bayangnya yang pernah kulihat
walau sekedarnya tanpa kecewa
dan kenapanya itu bukanlah apa-apa
tapi adalah istimewa karena aku berusaha dan berekspresi dari imajinasiku sehari ini...

 

apa yang ada aku mencoba memahaminya...
-Senja di Kampus

20110507

Rindu Sepagi Ini

Enaknya pagi ini seperti pagi kemarin, bangun dari tidur mendengar senandung hujan yang lirih syahdu, mengingatkan segala yang pernah ku ukir pada hari-hari yang indah, mengingatkan segala hal. Butir-butir karunia memecah rindu yang tersimpan sebelum terungkap di pagi ini.
Namun sampai sekarang rindu yang terbelah semakin membuncah bersama nyanyian hujan.
Aku ingin mengerti yang mendalam pada hujan, karena aku menyertakan doa walau harapan masih samar, lembut kasih tanpa takut ku titipkan cinta di pagi ini, bilamana aku sendiri yang memaknai hujan sepagi ini, tidakkah yang lain mengerti dengan apa yang sedang aku lakukan pun tak mengerti tak mengapa, karena nyanyian sepagi ini telah membangunkan aku, mengingatmu, mencarimu yang adanya dalam perasaanku...
-Rindu mahadewi

20110503

Melati Putih

Melati putih..
harum wewangian senja
sepoi-sepoi angin
cumbui mahkota putihmu yang cantik

melati putih..
kau mengajak Jelita menari bersama
angin
yang mencumbu kuncup-kuncupmu yg belum mekar
mengungkap tabir keindahanmu yg tersembunyi tentang wewangian abadi

aku...
akan senantiasa mengingat wangimu
dalam tarikan nafasku
aku pernah menari bersamamu di bawah langit berkubah biru


disini..
melati-melati memberikan sepanjang hidupnya dengan ketulusan
nampaklah cantikmu bunga impian
pada semua yang mengharapmu

aku..
menciumimu
namun harum melati takkan berkurang pun tak akan hilang
aku...
memeninggalkan kerinduan yang mendalam
di kebun melati ini

suatu saat
suatu ketika
jika datang lagi Jelita di tempat tumbuh subur kehidupan indahmu
namamu masih melati
wangimu tetap melati putih
yang akan aku ingat kecantikanmu menghiasi hari-hari para petanì
aku akan mengingat wangimu yang suci dari sisi jauhku disini..

-Senja di kebun melati bersama Titi Pujiyanti.
Ds. Semingkir, Rakit, Banjarnegara.
03 Mei '11

20110501

Keindahan Jatuh Cintaku

setelah dawai-dawai senja dulu
kini datang dengan kelingking kedamaian
hadiah istimewa di kota yang sangat asing bagiku

Alun-alun...
yang tak asing bagimu
tempat pilihan aku menunggumu bersama temanku
tempat yang membuatku jatuh cinta
kau pun memperkenalkannya padaku
dan terima kasih cerita di alun-alun ini

Hujan..
untukmu aku berterima kasih
yang menambah nikmat kesan
karena aku menjadi seperti daun yang terbawa angin
yang mencintai hujan


sama indahnya dengan perjumpaan
yang aku alami
dengan menikmati rasa dingin pun menghangatkan
sesuatu yang menakjubkan untuk jiwa petualanganku
aku senang dengan pertemuan ini
aku menghargainya dengan jatuh cintaku pada tempat ini bersama hujan

masih untukmu hujan...
kita melawan namun juga bercinta denganmu penuh bahagia
rintikmu turut menjadi bagian petualangan kisah ini
menghujani kenangan dari suatu tempat yang tak pernah dijanjikan
menyempurnakan keteduhan dari gelisah meski telah basah

ulasan senyum wajah-wajah bahagia masih damai
persahabatan dan kerinduan pun tersirami
basah tanpa resah
karena semua ini anugerah yang indah
untuk kita yang sangat menikmati

Batu Raden...
pada batu yang keras di atasnya keindahan
kita pun datang dengan jiwa yang keras
deras hujan tak mengikis batu harapan
untuk mengabadikan cerita
menggoreskannya di hari yang tak pernah kita ketahui


karena angin membawa hujan menemani hingga senja ujung perpisahan
di tikungan jalan pula suara yang terakhir aku dengar
pesan damai..
bersama nyanyian hujan
"hati-hati di jalan"

lalu aku membalas dengan rasa terima kasih
untuk petualangan hari ini
juga karena daun yang tak pernah membenci angin
hari ini menakjubkan
aku pun menyukai hujan dan aku telah jatuh cinta pada tempat yang indah ini

_salam damai
-Purwokerto, Banyumas
-Batu Raden, Banyumas
To:  cha'unk el fakir


Mahadewi Kecil. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Copyright 2010© Mahadewi Kecil Designed by Cha'unk El Fakir