20101214

PeDe

        Berpikir positif dalam menikmati hidup, dengan pedenya aku menganggap banyak hal bisa dilakukan, meski kenyataannya memang sulit untuk dijalani namun dengan yakin, berharap semua ini bisa terlewati dengan baik kalau belum ya berarti harus bisa bersabar lagi dan tetap berusaha lagi. Saat perasaan senang pasti akan berlalu dan berganti dengan kesedihan itu wajar saja, karena saat demi saat pasti akan berganti dan berlalu. Sebenarnya masalah hidup ini sederhana kalau dipikir-pikir, tapi tanpa disadari dengan sibuknya memikirkan masalah, bisa melupakan saat-saat yang seharusnya bisa buat diri kita mengetahui posisi yang sedang dihadapi dan yang seharusnya bisa diatasi, ditemukan solusi. Namun rasa takut dan kekhawatiran yang menghampiri, menutupi keberanian diri untuk berekspresi menyelesaikan pelik masalah berarti kita harus pintar menghadapi situasi, dan sekarang saatnya untuk koreksi diri.  Membayangkan saat kita belum tahu apa-apa, saat mendengar masa lalu kecil kita dari orang tua atau orang lain betapa lucunya diri kita saat itu, masih lugu dan tak tahu apa-apa, dalam pikiran saat menjadi pendengar "pastinya hanya mampu bergantung pada orang tua atau orang lain pada masa itu". Sekarang kita bisa bercerita sendiri, bukan orang lain lagi, dapat mewarnai hari dengan pemikiran dan tindakan kita sendiri bukan dengan setir orang lain, tapi dengan kehendak sendiri. Dengan demikian, semoga bisa menjadi pengendali diri yang baik dan percaya diri.

-mahadewi kecil

coretan ini bukan tulisan orang terkenal loh, ambil saja manfaatnya setelah baca tapi kalau tidak bermanfaat lupakan saja!! hehehehe

20101126

Rahasia Jodoh

berpasangan engkau telah diciptakan
dan selamanya engkau akan berpasangan
bergandingan tanganlah dikau
hingga sayap-sayap panjang nan lebar lebur dalam nyala
dalam ikatan agung menyatu kalian
saling menataplah dalam keharmonian
dan bukanlah hanya saling menatap ke depan
tapi bagaimana melangkah ke tujuan semula
berpasangan engkau dalam mengurai kebersamaan
kerana tidak ada yang benar-benar mampu hidup bersendirian
bahkan keindahan syurga tak mampu menghapus kesepian Adam
berpasangan engkau dalam menghimpun rahmat Tuhan
Ya, bahkan bersama pula dalam menikmatinya
kerana alam dan kurniaan Tuhan
terlampau luas untuk dinikmati sendirian
bersamalah engkau dalam setiap keadaan
kerana kebahagiaan tersedia, bagi mereka yang menangis
bagi mereka yang disakiti hatinya, bagi mereka yang mencari
bagi mereka yang mencoba
dan bagi mereka yang mampu memahami arti hidup bersama
kerana mereka itulah yang menghargai pentingnya
orang-orang yang pernah hadir dalam kehidupan mereka
bersamalah dikau sampai sayap-sayap sang maut meliputimu
ya, bahkan bersama pula kalian dalam musim sunyi
namun biarkan ada ruang antara kebersamaan itu
tempat angin syurga menari-nari diantara bahtera sakinahmu
berkasih-kasihlah, namun jangan membelenggu cinta
biarkan cinta mengalir dalam setiap titisan darah
bagai mata air kehidupan
yang gemerciknya senantiasa menghidupi pantai kedua jiwa

 -Kahlil Gibran

...petikan puisi Kahlil Gibran, sebagai tanda ucapan selamat menempuh hidup baru untuk kakakku tersayang, semoga bahagia....
Batang, Jawa Tengah, 22 November 2010

20101119

Happy Ending

kaulah yang pertama ingin ku lihat
saat mentari mulai bersinar
kaulah yang terakhir ingin ku lihat
saat ku pejamkan mata

indah matamu, indah wajahmu
mampu menyinari duniaku
indah hatimu, indah cintamu
mampu menyadarkan diriku
walau tak ada cinta di dunia
ku kan selalu di sampingmu
karna kamu happy ending-ku

indah matamu, indah wajahmu
mampu menyinari duniaku
indah hatimu, indah cintamu
mampu menyadarkan diriku
walau tak ada cinta di dunia
ku kan selalu di sampingmu
karna kamu happy ending-ku

happy ending-ku yeah
happy ending-ku

20101116

Bangsa Kasihan

kasihan bangsa yang memakai pakaian yang tidak ditenunnya
memakan roti dari gandum yang tidak dituainya
dan meminum anggur yang tidak diperasnya
kasihan bangsa yang menjadikan orang bodoh menjadi pahlawan
dan menganggap penindasan penjajah sebagai hadiah

kasihan bangsa yang meremehkan nafsu dalam mimpi-mimpinya ketika tidur
sementara menyerah padanya ketika bangun
kasihan bangsa yang tidak pernah angkat suara
kecuali jika sedang berjalan di atas kuburan
tidak sesumbar kecuali di runtuhan
dan tidak memberontak kecuali ketika lehernya
sudah berada di antara pedang dan landasan.

kasihan bangsa yang negarawannya serigala
falsafahnya karung nasi
dan senimannya tukang tambal dan tukang tiru
kasihan bangsa yang menyambut penguasa barunya
dengan trompet kehormatan namun melepasnya dengan cacian
hanya untuk menyambut penguasa baru lain dengan trompet lagi

kasihan bangsa yang orang sucinya dungu
menghitung tahun-tahun berlalu
dan orang kuatnya masih dalam gendongan
kasihan bangsa yang berpecah-belah
dan masing-masing mengangap dirinya sebagai satu bangsa

Khalil Gibran

20101115

Puisi Pagi hari

selamat pagi sayang 
embun masih aroma basah
terciumkah wanginya hingga kamu tergugah
menikmati fajar nan indah, menyentuh embun pagi membasuh wajah 
menikmati rahmat Tuhan 
dan kubuatkan secangkir kopi, kusuguhkan untukmu 
kopi istimewa, dibuat dengan hati yang senang lengkapi pagi ini
Just for you 
my Lovely
 15 november 2010

Dimabuk Rindu

yang kemarin masih ada 
sekarang
makin mendekat erat menjadi pusara di jiwa
tak biarkan sedikit saja bebas tanpa kerinduan
memerangi mabukku yang  tak berupa, yang selalu saja ingin menangkan hatiku
tapi aku masih bisa melawan mabukku sendiri


de’ kecil
kamar kos LLPU no 09 Tembalang,  15 November 2010


Satu

matahariku menjelma bintang 
telah kusimpan rapi cahayamu terlebih dulu
di dalam raga yang paling tersembunyi 
kusisihkan rasa, nikmati kilauanmu
terangmu kujaga dengan doa 
saat aku sedih, saat aku senang tetap purnama dalam hatiku

De’ kecil 
15  November 2010

Jelang Pagi

kesunyian menertawakanku
dalam rindu yang membakar menuju fajar
mampukah embun membasuh luka
sudah basah telapak tanganku
sudah basah hatiku, pun masih membara

Semarang, 14 November 2010
 

Semarang, 13 November 2010

tiada duga sebelumnya
yang awalnya entah kapan saling jumpa
terasa istimewa dua hari itu seminggu yang lalu
aku akan terus merindukan saat-saat begitu
hari biasa namun berkesan berharga
memang singkat tapi mengikat kenangan

dawai-dawai senja masih terngiang di telinga
masih tergetar di hatiku
walau semua terasa sesaat
sungguh aku menikmatinya

aku menerima semua yang hadir dan yang harus pergi
meskipun kesepian akhirnya datang
namun sungguh aku pun menikmatinya

rindu-rindu dan harapan ini tetap menyala
walau cinta sempat surut dan padam
namun aku masih memiliki hati untuk tumbuhkan kembali

lilin harapan kan selalu di sisi bersama sang waktu
dan aku senantiasa tersenyum
sambut pagi demi pagi
melebarkan sayap hinggapi senja

-mahadewi kecil

...terimakasih nota kecil "dawai-dawai senja" untukku, ini istimewa, semoga lilin-lilin harapan tetap menyala terang seterang niat yang tulus, aku selalu merasa bahagia dengan kedamaian ini, sekali lagi ucap terima kasih pada mas Cha'unk El Fakir selamat jalan dan sampai jumpa lagi di senja kota Semarang atau senja kota lainnya, salam damai...

Semarang, 13 November 2010

Dawai-dawai Senja

-sepuncuk nota kecil untuk mahadewi kecil

genap sepekan sudah aku tinggalkan keramahan kotamu
mungkin halnya dengan sepi perasaanmu sejak itu
tapi aku sangat berharap, kau tetap menikmati perjalananmu
memahami liku kehidupan ini
sepertiku, yang sempat tak dapat menikmati hari-hari sebiasanya

tak bisa kuungkap keterpesonaanku di kota yang mengesankan itu
semuanya seperti  mimpi
masih lekat terasa hingga kini
ia tak pergi seiring berlalunya pagi demi pagi
pun tak hilang


rasakanlah betapa bahagianya aku
dua hari itu rasanya seperti sedang berada di Sidney
atau mungkin di Paris
kenangan yang tak jua menepis
dan mungkin pula tak akan pudar


dari sini
aku ingin kau tetap nyalakan lilin harapanmu
karena aku yakin
lilin harapan itu yang akan kembali menghidupkan cinta yang sempat padam
dan mati


tersenyumlah mahadewi kecilku

salam damai
elFakir

Senja, 12 November 2010

20101112

Sebelum Tidur

aku melirik langit gelap 
di balik kaca jendela  
memandang jauh  
termangu disudutkan keingintahuan

tak ada bintang, adanya awan hitam 
adakah hadirmu dibalik gelap ini 
kurasa hadirmu, adalah keriduan 
pantasnya kuberselimut, tak menunggu 

waktu  terus merayu 
barang kali kau datang dengan wajah cintamu 

makin tajam pendengaran 
malam bersenandung sepi, pikiran pun makin menyala
bayangkan tidurmu berselimut  
penuh kehangatan, mimpi indah 
itukah yang sedang terjadi padamu malam ini

de' kecil
11 November  2010

20101109

Siapa Yang Tahu

sebelum matahari terbenam
hujan serempak datang
petir menggelegar
getar jiwa kembali ketakutan

akankah berhenti nafas ini
atau selalu ketakutan
dalam bayang-bayang kematian, juga kehilangan
derita kemarin belum usai

akankah datang, derita yang lain?
siapa yang tahu?
cara Tuhan
menguji iman hamba-hambaNya 

20101103

Kapan Usai

air mata lagi, siang ini atau malam nanti 
sampai kapan kita sanggup menutup telinga
pura-pura tak mendengar
menutup mata pura-pura tak melihat
jauh dari Illah
menggenggam tangan tak perduli
kapan akan sadar diri
saling cinta alam dan sesama
pada siapa kan belari
kalau sudah begini?
mencari pelindungan
dari sapuan gelombang
dari debu-debu maut
amukan alam sewaktu-waktu
begitu payah dan susah
berebut ruang dan kain
mencari aman dan harus kehilangan

.....Wasior, Merapi, dan Mentawai tragedi yang  terjadi dalam jeda waktu yang tidak lama, bahkan dalam satu bulan yang sama. Semoga menjadi renungan kita, bahwa denyut nadi kita juga dapat berhenti setiap saat dan mungkin juga bisa lebih cepat dari mereka. semoga tulisan ini dapat memberi manfaat ...aminn

 De’ kecil
3 November 2010

20101102

Perih

Teruntuk sahabatku.......

semua jadi terasa semakin menjauh
aku, kamu dan kami
tak tahu apakah ini hanya kesalah pahaman dan ego belaka?
namun semua telah berbeda
jika itu yang terbaik untukmu kawan, maka jalanilah
walau itu akan membuatku semakin jauh tertinggal di belakang
tapi, aku akan selalu di belakangmu, untuk mendoakanmu
karena kebahagiaanmu adalah bahagiaku juga
dan jika terurai bulir-bulir bening dari pelupuk matamu
taukah kau, betapa sakitnya hatiku

Oleh
Pipit Tetep Nyumprit
19 Oktober 2010

Namamu

merasuk jiwaku
untuk kali ini, sampai nanti
friksinya haluskan emosi
terangkan harap, sebelum semua sirna
yang terilham dari jiwamu, letakkan ketegaran padaku

nanti cahaya datang, biar gelap berlalu
untuk memulai kembali perjalanan
renungan bermakna di sisi yang belum diketahui
keakraban, keserasian jiwa, dan keharmonian
harumnya, akan selalu tercium sampai akhir nafasku
olehmu ketenangan jiwa kumiliki
lantas, menerima kehadiranmu pun kepergianmu
isi hatimu, sebelumnya kudekatkan dengan hatiku
selamanya kan kumiliki, walau akhirnya sebuah nama

de’ kecil
2 November 2010

20101101

P2DAST

kenangan apa yang tertinggal
seperti sisa jejak kaki
di pasir bibir pantai
yang lenyap terhapus hempasan ombak
kita hanya akan bisa bersenandung merepih pilu
membuat segenap angan terbang liar
angin musim terus bertiup
arus semua sungai terus bermuara
tak akan pernah bisa megulang segala kenangan
meranggas perlahan di hati
lalu menyemai harap
segalanya akan kembali seperti semula
aku selalu ridukanmu
sahabatku....

...teman-teman aku rindukan kalian, semoga kalian semua selalu sehat, jika suatu hari kita bisa berkumpul kembali, akan ada puisi indah buat kita, aku akan berdoa semoga akan ada hari, untuk kita saling jumpa, kini hampir tak ada waktu karena sibuk kita masing-masing. miss you.....

P2Dast
1 November 2010

In the middle of sya'ban

Gusti Yang Agung,
ingin kulepas segenap nista berpayung
karena setahun sudah aku mendayung
hari-hari yang hanya ada sepi mengurung
langkah kaki seolah terpasung
tiada sayap mengembang rentang
melainkan antara salah dan kekhilafan

Gusti Yang Suci,
ingin kubaca riwayat diri
dalam puisi yang barangkali tak berarti
tak ada yang lain lagi
melainkan sekadar membuang sepi
di lorong fana ini
adalah aku sehinanya pengembara
lemah dan tak berdaya

kini,
di pertengahan sya'ban ini
Kau angkat diari harianku
sebagaimana torehan ulah-ulah amalanku
mungkin angin takdirku seperti itu adanya
karena aku, tak lebih dari manusia biasa

Gusti Yang Kuasa,
kalau boleh aku meminta
terimalah tasbihku apa adanya
ijinkan aku melupa ruang kembara
biar sejenak saja
terbaring tanpa kata
tanpa dosa
di ranjangku satu-satunya

-elFakir
25 Juli 2010

20101031

Akhir Oktober

hujan sedang jatuh
aku merias pikiran
aku melihat hujan yang membasahi daun-daun kering
semua basah tak ada yang tidak
mungkin ini bagianku menikmati
hujan bercerita pada semua yang menerimanya
Oktober segera berlalu

....entah ada apa dengan Oktober? Terasa menjadi istimewa sekaligus
terasa bulan yang aneh bagiku, mungkin ini dapat kusebut dengan pengalaman yang unik di dalamnya. hahahaha pengalaman unik, sekali lagi unik sekali....

Cintaku

kau harus bisa terbang dengan sayapmu
untuk bawa cintaku selamanya
sampaikan pada bunga-bunga yang kering dan layu
cintaku dapat kau bawa kemana kau mau
cukup kau akan memberi mimpi dalam tidurku
menghangatkan malamku
satu lagi kesempatan
kubiarkan ini menjadi penantian terindah jelang tidurku
Aku sayang kamu.....

de' kecil
Akhir Oktober 2010

Aku Dan Kamu

cinta yang dapat tinggal, bertahan
ketika sampai di persimpangan
coba lagi atau berjalan pergi
percaya untuk aku dan kamu
matahari akan bersinar sempurna suatu hari

doa memiliki kekuatan untuk suatu perubahan
saat kita mampu melangkah
genggaman tangan kita dini hari
jangan dilupa suatu hari

persimpangan
mungkin ini bukan suatu keinginan
namun ini akan menjadi jalan indah
harus kita lalui

sayang….
jangan kau benci padaku waktu ini, hari ini
karena aku juga tak membencimu
waktu ini juga hari ini
karena aku menyayangimu


de' kecil
Akhir Oktober 2010

20101028

Kejutan Sunyi

aku tercekam menatap langit tak berbintang
kerinduan ini melputi jiwaku
keheningan sungguh bengis
aku begitu khawatir, dengan malam-malamku

tak ada ampun menembus relung hati
tak ada pun  kesempatan aku berkata
jangan datang malam ini

kuingin kau enyah
namun kau sungguh cerdik
datangmu tak terduga
selalu mengejutkan

de' kecil

28 Oktober 2010

22:17

rembulan kesunyian
kau masih pucat dan terlihat samar
awan hitam memeluk wajahmu
malam ini hampa.....

27 Oktober 2010

20101021

Bunga Ungu

berguguran di depan mataku
layaknya sedang hujan bunga
kupungut satu dari sekian jumlahnya
tubuh yang  layu, kering
mungkin inikah gambaran bagian dari takdir

dalam bahasa kediamannya
mungkin ia tak ingin layu dan berguguran
mengantarkan kepasarahan pada angin
hilang yang menghilangkannya

jika takdir menyuratkan
ia tak kebali pada fungsinya
terukir bekas tangkai-tangkai kering
yang rapuh ditinggalkannya
disitu terlihat sejarah pengabdian hidupnya
tinggal hikmah dan kenanganlah di kemudian hari

21 Oktober 2010

20101013

13 Oktober

Waktu.....
mencoba kembali menangkap hari-hari yang kian menjauh
mengantarkan pada ketiadaan
membuka kesenangan dan kepedihan

saling menataplah dalam keharmonian
namun biarkan ada ruang tempat angin  menari-nari mengisi kekosongan
aku tak membelenggu cinta
biarkan cinta mengalir dalam setiap detiknya
bagai mata air kehidupan yang setiap denyutnya
senantiasa menghidupi pantai kedua jiwa

M2M
13 Oktober 2010
Mahadewi Kecil. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Copyright 2010© Mahadewi Kecil Designed by Cha'unk El Fakir