kasihan bangsa yang memakai pakaian yang tidak ditenunnya
memakan roti dari gandum yang tidak dituainya
dan meminum anggur yang tidak diperasnya
kasihan bangsa yang menjadikan orang bodoh menjadi pahlawan
dan menganggap penindasan penjajah sebagai hadiah
kasihan bangsa yang meremehkan nafsu dalam mimpi-mimpinya ketika tidur
sementara menyerah padanya ketika bangun
kasihan bangsa yang tidak pernah angkat suara
kecuali jika sedang berjalan di atas kuburan
tidak sesumbar kecuali di runtuhan
dan tidak memberontak kecuali ketika lehernya
sudah berada di antara pedang dan landasan.
kasihan bangsa yang negarawannya serigala
falsafahnya karung nasi
dan senimannya tukang tambal dan tukang tiru
kasihan bangsa yang menyambut penguasa barunya
dengan trompet kehormatan namun melepasnya dengan cacian
hanya untuk menyambut penguasa baru lain dengan trompet lagi
kasihan bangsa yang orang sucinya dungu
menghitung tahun-tahun berlalu
dan orang kuatnya masih dalam gendongan
kasihan bangsa yang berpecah-belah
dan masing-masing mengangap dirinya sebagai satu bangsa
Khalil Gibran
20101116
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mahadewi Kecil. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar