aku sudah mulai mengenali kesunyian ini
aku angkat penaku, untuk memulai membakar huruf-huruf
menjadikannya matang untuk menyusun kata-kata
setiap jaraknya akan memiliki ruang untuk hal baru
yang sebelumnya masih tersembunyi, di saat sunyi yang lain
aku menyusunnya dengan hati tenang, penuh damai
bersahabat dengan sunyi, senantiasa mendekatkanku dengan renungan
sebelum penatku datang terlebih dahulu
untuk mengeluh, dan lelah bahkan mendekati asa
biar aku selesaikan dengan tekad, namun bukan untuk mengakhirinya
karena setiap huruf yang pernah aku tuliskan
mengalirkan hal-hal yang akan aku lakukan
aku tidak pernah menjelaskan dari setiap hurufnya
namun inikah sesuatu yang tersembunyi, menjadikan aku berarti
meski ditengah sunyi
lalu mengasah huruf bermaknakan harapan
...kesunyian bukanlah akhir dari sebuah cerita, meski kadang sepinya menyakitkan namun heningnya mendamaikan bahkan dengan adanya sunyi lebih banyak yang aku rasakan, melewatkan sesuatu untuk diingat kembali dan selalu untuk ingin lebih baik...
"Tegaskan diriku untuk melewatkan hari, dengan keyakinan hati aku miliki, biar aku ikhlaskan peluhku basahi jiwaku, sirami hatiku, aku akan tetap terus melangkah,(Menerobos Gelap, Padi)"
0 komentar:
Posting Komentar