Pengetahuan yang terutama diarahkan kepada keperluan kehidupan sehari-hari itu, merupakan pengetahuan yang seakan-akan untuk tahu belaka. Dengan sadar diusahakan benar untuk mengetahui sebenar-benarnya, diusahakan benar supaya isi pengetahuan itu sesuai dengan hal yang diketahui (obyeknya) itu. Tentu saja tidak selalu persesuaian itu tercapai, jadi ada kekeliruan, tetapi ia tahu akan kekeliruannya itu diusahakan supaya kelirunya itu hilang dan tenaganya dicurahkan supaya tercapai olehnya kebenaran. Dengan demikian pengetahuan ini mengejar dengan sadar kebenaran, tidaklah terutama menghiraukan kegunaannya dalam hidup sehari-hari. Mungkin guna itu akan munul juga, akan tetapi tujuan pertama ialah kebenaran. Tahu itu boleh dikatakan terutama demi tahu belaka, tetapi tahu yang benar, jadi ia mengejar atau menuntut kebenaran atau obyektivitas. Pengetahuan yang sadar menuntut kebenaran yang bermetode dan bersistem disebut "ilmu'. Sebetulnya ilmu sudah terdapat pada tiap-tiap manusia. Boleh dikatakan, bahwa pengetahuan itu jika dibandingkan dengan ilmu , merupakan biji. Kalau biji itu sudah tidak lagi terpendam, melainkan sudah muncul (sadar), berkembang dengan teratur (bermetodos) serta terpelihara baik (bersistem) maka adalah ilmu. ilmu itupun tidak hanya tercapai dengan indra saja melainkan harus juga diolah, bukan juga dari seorang diri melainkan orang bekerja sama untuk mencapai ilmu, (Prof. I.R. Poedjawijatna).
-Buku Pembimbing Ke Arah Alam Filsafat

0 komentar:
Posting Komentar